Pengunjung Lapak

Jumat, 16 April 2010

Pluralisme berbalut islam

Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka di mana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.

Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.

Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.

Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.

Bisa diargumentasikan bahwa sifat pluralisme proses ilmiah adalah faktor utama dalam pertumbuhan pesat ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, pertumbuhan pengetahuan dapat dikatakan menyebabkan kesejahteraan manusiawi bertambah, karena, misalnya, lebih besar kinerja dan pertumbuhan ekonomi dan lebih baiklah teknologi kedokteran.

Pluralisme juga menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya masing-masing.

Yaa..Inilah gue...so what gitu lho....!!! Galak amat lo prul… heheee :)

Film MY NAME IS KHAN

Film ini tengah tayang di beberapa bioskop twenty one saat ini. Seperti biasa, saya kembali tertarik menonton film, sebagai evaluasi, apa yang tengah terjadi di masyarakat kita…cieee..gaya dah :d. Selain itu juga karena referensi dari temen, bahwa ini menyangkut perjuangan seorang muslim di Amerika, sampai di berhasil dan sukses di sana….. wooow… menarik kan !!!

Tokoh film ini bernama Rizvan Khan, yang diperankan oleh aktor Bollywood papan atas sedunia, yaaa…Anda benar, Shahrul Khan…!! 15 menit pertama diisi oleh masa kecil Khan, yang tengah terjadi konflik agama di India, anatar Hindu dan Muslim. Rizvan Khan, yang selanjutnya di panggil Khan, adalah seorang cacat, namun memiliki intelektualitas yang tinggi.

Khan kecil, hidup dalam situasi konflik Hindu Muslim, sampai suatu ketika, ada kalimat yang ia dengar dari para komunitas muslim yang tengah marah, dengan mengatakan, “musnahkan dan hancurkan….” Khan kecil mengulang-ngulang sampai ke rumahnya.

Bunda Khan sangat kaget dan melarang Khan berbicara sepert itu. Maka sang Bunda pun, memberikan pelajaran yang akan mengubah seluruh jalan hidup Khan selanjutnya, dengan mengatakan kepada Khan kecil, “Di dunia ini hanya ada dua perbedaan, yaitu kebaikan dan kejahatan. Baik, manakala seseorang berbuat kebaikan, dan Jahat manakala seseorang berbuat kejahatan, jadi tidak ada Muslim dan Hindu”.

Singkat Cerita

Wah maaap penonton….. ternyata waktu senantiasa tak bersahabat. Kitee singkat aja yaa ceritanya….hahaa :d. Singkat cerita, Khan besar ke Amerika, dia menikah dengan seorang wanita Hindu, dengan menjalani rumah tangga masing-masing. Khan juga menyumbang untuk setiapa korban benca untuk orang-orang Kristen. Ikut bernyanyi di Gereja.

Sekilas Khan senantiasa menjalani kehidupan agama Islam dengan taat, namun kesalahan fatal niy film, dengan menikahkan dengan wanita beda agama, kebaktian di gereja, dll.

Sangat jelas para produser niy film dengan sengaja atau tidak, tengah menyodorkan, tontonan film yang akan merusak aqidah dan pemahaman seorang muslim….Berbahayaaa…!!!!

Kekhawatiran saya tidak berlebihan, karena ruangan theatre sangat dipenuhi oleh ibu-ibu berjilbab layaknya majelis taklim. Weleh…weleh…. Sereeeem, apalagi mereka membawa putra-putrinya….Serem….

Memang ada upaya untuk menyampaikan sebuah nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan bahwa semua manusia itu dicipta saling mengasihi, namun sayang seribu sayang....terlampau banyak aqidah kaum muslimin yang dibuat rancu dan hancur di sana.

Film ini sekali lagi berbahaya, ketika masyarakat muslim awam, menerima ini sebagai kebenaran Islam, karena tokoh pujaan nya sharul khan orang Islam......

Perlawanan secara elegan memang diperlukan, dengan semua potensi yang dimiliki...buat film, opini, dan lain sebagainya....

Sudah selayaknya, Majelis Ulama Indonesia bereaksi terhadap film ini. Sudahkah ? Saya belum dapat informasi. Karena dengan jelas dan tegas MUI pada tahun 2005 menyatakan pluralisme adalah ajaran yang bertentangan dengan Islam. Dan kini ajaran itu tengah bergentayangan dengan jelas dan telak di wajah-wajah kaum muslimin Indonesia…So, wakeup MUI…!!!!

by: mel ^^

1 komentar:

Amalia Larasati Oetomo mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Share this article ^^