Pengunjung Lapak

Rabu, 27 Juni 2012

Manusia vs Orang




Oleh: amalia larasati oetomo
Persepsi tiap insan dari berbagai sudut pandang berbeda. Manusia dan orang. Selintas mirip karena penafsiran dari kedua kata itu sedikit banyak bermakna sama. Merujuk pada ciptaan Allah SWT yang memiliki akal dan pikiran. Sosok makhluk yang gerak-geriknya di dunia akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhannya. Kedua kata tersebut, manusia dan orang, tidak berbeda saat disandingkan dalam kondisi sejajar, sama seperti hewan dan binatang. Maknanya sama saat dikondisikan dalam posisi yang sejajar.

Sabtu, 09 Juni 2012

Ibu Penjual Kriuk



Kali ini aku ingin berkisah mengenai seorang wanita paruh baya yang sangat menginspirasi.
Seringkali ketika kami, Mahasiswa Peduli Somalia (MPS), ketika sedang bertandang di kantor sebuah lembaga kemanusiaan di Ciputat, melihat seorang wanita paruh baya menggendong dua plastik hitam besar berisi cemilan merek kriuk. Ibu (begitu kami memanggil) sedang menawarkan barang dagangannya kepada karyawan-karyawan kantor. Mungkin karena memang sering datang, ketika sampai, beliau langsung masuk saja ke dalam kantor, sembari tersenyum sangat ramah kepada FO. Tidak lama kemudian, karyawan-karyawan yang melihat ibu langsung mendatangi ibu, memilih-milih cemilan mana yang akan dibeli.
Setelah cemilan yang dipilih dirasa sesuai keinginan, para karyawan itu memberikan uang kepada ibu. Ibu pun dengan sigap menerima uang tersebut. Beliau mengeluarkan kantung plastik lusuh dari kantung celananya. Rupanya kantung tersebut sengaja dipersiapkan ibu untuk menampung uang penjualan.

Selasa, 05 Juni 2012

Berkah Korban Merapi (Oleh-oleh dari Jogja)


Bekasi, 5 April 2012


Bekasi, pedulisomalia.co.cc - Siang terik di kaki merapi tidak menyurutkan langkah para staf Aksi Cepat Tanggap (ACT) beserta tim Mahasiswa Peduli Somalia (MPS) untuk melakukan perjalanan menuju sisa puing yang diakibatkan letusan Merapi tahun 2010 lalu. Erupsi Merapi yang terjadi hampir dua tahun silam itu menyisakan duka yang mendalam bagi para korbannya. Tak terkecuali kecamatan Cangkringan yang terletak di kaki Merapi. Tak  pelak, kecamatan Cangkringan begitu sepi dari keramaian penduduk. Rumah-rumah yang dahulu berdiri kokoh, sekarang tampak oleng. Bahkan tidak sedikit yang rata dengan tanah.

Hadiah dari Berpikir Positif


Sujud syukur! Berkali-kali saya bersujud akan kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada saya.
                                                                         ***
Bermula dari sepulang dari kelas tahsin di sebuah lembaga tahfidz di daerah Ciputat, saya mendapatkan pesan singkat dari seorang sahabat. 

“Assalamu’alaikum. Amel, liat pesan di fb, ya.”

Sabtu, 11 Februari 2012

Melukis Senyum



Takdir merupakan suatu ketetapan yang haq, tidak dapat diganggu dan digugat. Suatu perkara yang terjadi adalah rentetan takdir yang telah ditetapkan sebelumnya. Seorang insan tidak dapat mengetahui takdir yang telah ditentukan oleh-Nya. Seorang insan hanya dapat melakukan usaha dan kerja keras dalam mencapai takdir, meski takdir hanya bisa diperoleh berdasar kehendak-Nya.

Rabu, 01 Februari 2012

Setitik Noda Jatuh, Kertas Itu Tetap Putih



Untuk Sena, Rafki, dan Penyandang Disabilitas yang lain.
Pukul Sembilan malam, dua laki-laki itu menjadi tujuan tatapan puluhan pasang mata di sana. Sena dan Rafki. Mereka berdua tampil di hadapan para peserta Inagurasi FLP Ciputat yang lain. Lampu dimatikan sebagian, terdengar suara satu sosok mengagumkan. Suara itu melontarkan puisi-puisi yang kala itu membuat hampir seisi ruangan tertegun. Termasuk saya. Baru beberapa kalimat pertama yang terdengar, sudah membuat saya menangis sesegukan. Puisi tersebut puisi cinta. Cinta kepada sesama manusia. Cinta kepada Allah SWT. Cinta yang menjadikan kita merasa malu telah begitu sering tidak bersyukur akan kesempurnaan. Seringkali celah kecil membuat kita merutuk sepanjang jalan. Sedangkan masih banyak sosok-sosok dengan kekurangan, namun menjadikan kekurangannya sebagai doping dalam

Selasa, 31 Januari 2012

Narasi Perijinan


Oleh: Amalia Larasati Oetomo
20 Januari 2012
Somalia, mungkin ini negara pertama yang akan saya kunjungi sebelum saya menginjakkan kaki saya di negara impian saya, Arab Saudi. Memang, negara Somalia bukanlah negara tujuan umat muslim untuk umrah atau pun pergi haji, tapi saya yakin akan ada sejuta cerita dan kebaikan di sana.
Bersama dengan keenam sahabat, kami semua memiliki kesempatan untuk dapat pergi ke sana. Terlepas siapa pun yang diberikan amanah untuk menjadi relawan. Menjadi relawan bukanlah hal yang mudah. Tidak hanya diperlukan perjuangan tenaga dan pikiran, namun juga keikhlasan hati yang besar. Selain itu dibutuhkan keahlian khusus dalam meringankan beban trauma dan memberikan penyuluhan mental kepada para korban. Hal itu yang akan kami pelajari.
Banyak persiapan yang pastinya akan kami persiapkan dalam mengemban amanah ini. Dari persiapan program, dana, ilmu, keahlian, dan pastinya ijin dari orang tua. Bagi saya, persiapan terakhir inilah yang paling sulit saya lakukan. Karena apabila persiapan lain sudah

Jumat, 20 Januari 2012

Berpikir kritis meningkatkan ranah keilmuan

Can Asians Think?(2005)
Kalimat tersebut merupakan judul sebuah buku karangan seorang pemikir Asia progresif Kishore Mahbubani yang disadur dari artikel Abdul Allam Amrullah. Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Dapatkan Orang Asia Berpikir? Kalimat yang agak provokatif menurut Abdul. Menurutnya, lebih ke arah provokatif sensitif. Mengapa sensitif? Karena sudah memasuki fragmen rasis yang berkaitan dengan martabat dan harga diri bangsa.
Kawasan Asia yakni kawasan yang terdiri negara dengan sejuta peradaban. Sebut saja kawasan timur tengah dengan peradaban Islamnya. Betapa jayanya masa Bani Ustmani yang ternyata terporakporandak oleh manipulasi politik dan teror rendahan yang dibumbui serta penghianatan. Lalu Negara Cina dengan peradaban Tionghoa, dan tentu saja Indonesia yang kaya akan budaya. Lalu, bagaimana bisa bangsa-bangsa Asia yang awalnya merupakan pelopor dari berbagai pengetahuan dan ilmu tertua dapat begitu mundur dan beralih menjadi

Senin, 16 Januari 2012

Belajar dari Bu Baidah

Apabila berjalan menuju jalan semanggi di kawasan kampus UIN Jakarta, selalu terlihat seorang nenek yang dengan apik membolak-balikkan martabak kecil di atas penggorengannya. Nenek berbaju panjang sederhana dengan jilbab yang selalu membalut kepalanya itu tidak pernah tampak sekali pun mengeluh.
Sembari menunggu dagangannya laku, tidak pernah sekalipun saya melihat beliau berhenti menggoreng. Dengan usia yang cukup senja, beliau cukup bersemangat dalam bekerja dan berusaha.
Ketika banyak orang yang dengan santai menadahkan tangan, beliau masih memiliki harga diri tinggi dengan menolak pemberian cuma-cuma dari kedua anaknya.
Alhamdulillah setelah beberapa kali membeli dagangannya (yang jujur membuat saya ketagihan karena rasanya sangat enak), akhirnya saya memiliki kesempatan untuk sekedar

Sabtu, 14 Januari 2012

Perubahan



Seorang anak pernah bertanya kepada ayahnya mengenai arti kehidupan. Ayahnya pun menjawab, kehidupan layaknya permainan. Permainan membutuhkan pemain dengan kubu berbeda. Supaya seru, permainan tersebut harus kompetitif di mana pada akhir permainan selalu ada pemenang dan pecundang. Si anak tertegun lama, otaknya mengalami penolakan informasi, rasanya bukan itu jawaban yang dia harapkan. 
Tidak, ayah, hidup bukanlah permainan, hidup adalah tujuan. Tidak ada kompetisi dalam menyelami hidup. Kehidupan adalah belajar memahami sehingga menuju pada ruang kedewasaan. Fragmen-fragmen kekosongan diisi dengan pembelajaran. Fragmen yang telah diisi pun diolah menjadi sulaman kepribadian dan ilmu yang menjadikan suatu keadaan hampa menjadi berarti. Kehidupan

Share this article ^^