ehm ehm
Mau ngga mau harus tau, topik akhwat ikhwan merupakan topik tabu di kalangan aktivis dakwah. Kalo lagi ada yang ngomongin hal ini pasti akhwat lain pada ikutan, eeh trus yang ikhwan pada nguping, hayo ngaku, bener kan? Aku pun mengadakan survei terhadap dua temanku, wanita dari aktivis dakwah (A) dan wanita biasa yang tidak berjilbab (B).
Aku bertanya pada B mengenai calon suami idamannya. Dengan lancar dia menjawab, "Tumben lo nanya gitu ke gw mel?" lalu aku berkata, "Jarang-jarang kan, hehe". "Cowok yang boleh jadi suami gw harus pinter, cakep, masa depan cerah, pokoknya perfect lah, yang ngga sesuai, please leave me." jawabnya. "Hmm, perfecto ya?" sahutku, "Kan ngarep boleh mel, haha" imbuhnya sambil tertawa.
Lalu di lain kesempatan, aku mewawancarai A mengenai calon ikhwan idaman mereka. Awalnya A sedikit terkejut pada pertanyaanku yang tiba-tiba, namun akhirnya dia bersedia menjawabnya. "Kalo ana yang nomor satu agamanya ukh, baru masa depannya. Bila kita mengejar akhirat, insyaallah dunia akan mengikuti." subhanallah ukhti, pikirku. "Insyallah wanita baik akan mendapatkan lelaki baik, jadi bersabar ya" walah, kok si A jadi ngomong gitu ke aku, jangan-jangan dia berpikir kalo aku uda pengen nikah, huhu. "Kalo kriteria ikhwan idaman ukhti apa?"
Gubrakk, waduh, ngga nyangka temenku menanyakan hal serupa padaku, duh, bingung. Cerita ngga ya, hhe. Ada deeh, rahasia...
haha
haha
Pokoknya, inti dari diskusiku dengan akhwat A, janganlah memandang seorang laki-laki dari kecintaan terhadap harta, namun pandanglah dari kecintaannya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dia akan takut untuk melakukan sesuatu yang akan menyakiti Rabbnya..