Seorang anak pernah bertanya kepada ayahnya mengenai arti kehidupan. Ayahnya pun menjawab, kehidupan layaknya permainan. Permainan membutuhkan pemain dengan kubu berbeda. Supaya seru, permainan tersebut harus kompetitif di mana pada akhir permainan selalu ada pemenang dan pecundang. Si anak tertegun lama, otaknya mengalami penolakan informasi, rasanya bukan itu jawaban yang dia harapkan.
Tidak, ayah, hidup bukanlah permainan, hidup adalah tujuan. Tidak ada kompetisi dalam menyelami hidup. Kehidupan adalah belajar memahami sehingga menuju pada ruang kedewasaan. Fragmen-fragmen kekosongan diisi dengan pembelajaran. Fragmen yang telah diisi pun diolah menjadi sulaman kepribadian dan ilmu yang menjadikan suatu keadaan hampa menjadi berarti. Kehidupan
selalu disertai perubahan dan perubahan menyertai pembelajaran, di mana sesuatu yang digerakkan oleh otot-otot perjuangan. Perjuangan selalu saja menghasilkan dua makna, lebih baik atau sama.
selalu disertai perubahan dan perubahan menyertai pembelajaran, di mana sesuatu yang digerakkan oleh otot-otot perjuangan. Perjuangan selalu saja menghasilkan dua makna, lebih baik atau sama.
Seperti sesuatu yang akan kami lakukan nanti, perubahan yang menyertai kebersamaan. Perubahan itu tidak lantas dapat dinikmati buah manisnya, karena sebuah perubahan adalah hal yang continue tak berujung. Tidak dapat kita temukan ujungnya, kecuali ketika tidak ada lagi kehidupan. Kebersamaan mesti terus terpatri karena perubahan tidak dapat diselami secara individu. Meski perubahan tidak membutuhkan hal besar. Cukup dilakukan dengan hati yang lapang dan ikhlas. Dengan itu, segala harapan akan tampak di pelupuk.
Bekasi
Amalia Larasati Oetomo
15 Januari 2012
Bekasi
Amalia Larasati Oetomo
15 Januari 2012
0 komentar:
Posting Komentar