Pengunjung Lapak

Senin, 19 April 2010

Akhwat Gaul

Seorang teman pernah bertanya padaku, "Mel, sebenernya arti gaul itu apaan si?", refleks aku agak sedikit kaget kenapa dia mendadak menanyakan itu padaku. "Hmm, apaan yah, mungkin gaul itu supel, trus temennya banyak, bener ga yak? hhe" (sambil menggaruk-garuk kepala berbalut jilbab unguku).

Kalo menurut kamus besar bahasa Indonesia, gaul adalah hidup berteman (bersahabat). Namun arti gaul sekarang sudah mengalami perluasan, tidak hanya seseorang yang supel atau mempunyai teman banyak. Ada yang mengatakan bahwa gaul itu anak band, yang suka nongkrong di mall, yang suka haha hihi, yang kemana-mana pake mobil disupirin sopir (angkot kali y, hhe). Ada juga yang beranggapan bahwa ngga gaul kalo ngga punya pacar, jomblo cupu abiieez. Bahkan ada seorang teman yang berkata begini, "Gw bingung sama remaja sekarang, arti gaul secara harfiah itu uda bergeser ya? Buktinya sekarang setiap gw nongkrong di tebet, semuanya pada pake bb, trus setiap nyengir pasti ada behel nyempil di gigi. Kayak gitu ya anak gaul sekarang? Gw ngga make behel, trus gw juga ngga punya bb, berarti gw bukan anak gaul dong" celoteh temanku sambil memasukkan combro ke dalam mulutnya.

Ada cerita lucu yang pernah aku alami, jadi ceritanya aku baru sampai lobi fakultas, saat aku sedang menunggu lift, kakak kelas menghampiriku, "Wiih, amel sekarang pake behel ya? Jangan-jangan hapenya BB, akhwat gaul dong.." kata kakak kelasku sambil nyengir, "Gaul dari mana, behel mah buat perbaikin gigi aku yang berantakan kak" "Tapi hapenya BB kan?" "BB dari tambun, mana ada duit buat beli bb, liat ni  kak....." Trarara....keluarlah sony ericsson jadul alias purba dari dalam tas.


Duh duh, remaja belomba-lomba menghias diri dengan perkakas gaul. Yang uda ngerasa gaul makin gaul, yang belum gaul, mencari cara supaya gaul. Dengan pake baju gaul, tas gaul, sepatu gaul, hape gaul, sampe tempat nongkrong gaul. Semua itu hanya supaya dikatakan gaul. Akan terbersit rasa bangga apabila dikatakan gaul. "Ni gue gito loh" "Gaol gila gue".

Yang lebih miris, terdapat para orang tua yang malahan malu saat anaknya tidak mempunyai pacar. Takut  dibilang anaknya ngga laku ya bu? Ada pula orang tua yang berbangga hati saat anaknya berpenampilan layaknya selebritis, kinclong bling bling. Bahkan sampai ada ibu-ibu yang dengan sukarela memberi anaknya limpahan uang untuk bersenang-senang supaya anaknya layak dikatakan gaul oleh teman-teman sesama arisan. Lagi-lagi karena gengsi. Gengsi ah kalo ngga punya mobil, gengsi ah kalo ngga punya Iphone. Begitulah fenomena remaja saat ini, dimana arus globalisasi semakin menerjang, kemiskinan semakin merangrang.
Lalu akhwat gaul itu seperti apa si? Mungkin bisa dimulai dari pengertian akhwat. Akhwat berasal dari bahasa arab yang berarti wanita, kata akhwat dewasa ini telah mengalami penyempitan makna, bukan lagi  berarti wanita. Ada yang berpendapat bahwa akhwat adalah wanita yang berjilbab luebaar beud dah, ada pula yang mengartikan  sebagai wanita yang telah mengenal islam dan berperilaku sebagaimana wanita muslimin. Jadi menurut 'kamus besar amel', akhwat gaul adalah wanita berakhlak islami yang mana dengan kesupelannya memudahkannya untuk beradaptasi sehingga diperoleh kemudahan dalam berdakwah kepada orang lain. Akhwat gaul tidak bisa dilihat dari merek tas atau sepatunya, bahkan hapenya, namun akhwat dapat dikatakan gaul saat dia berhasil dalam berdakwah dengan kelembutan.

Trus gimana kalo ada ikhwan yang bilang gini, "akhwat itu sama yang lain bae, tapi sama ane kok jutek ya?" jagalah pandanganmu ya ukhti, ya akhi.

“Wanita terbaik adalah wanita yang tidak dipandang dan tidak memandang" (Saidatina Aisyah)

So sist, jadilah akhwat gaul yang berakhlak islami, jangan jadikan gengsi maupun perhiasan dunia melalaikanmu dari nikmatnya berdakwah.

by: akhwat pemikir yang biasa

0 komentar:

Posting Komentar

Share this article ^^